Penggunaan spray gun dalam pengecatan sangat berarti untuk efisiensi waktu dan hasilnya tentu lebih halus dan konsisten. Ada beberapa jenis spray gun yang kita temui dipasaran diantaranya:
1. Air Spray Gun (Spray Gun Conventional)
Spray gun jenis ini adalah jenis yang pertama kali ditemukan dan merupakan dasar pengembangan dari semua jenis spray gun yang lain. Proses atomisasi menggunakan aliran udara tekan yang bercampur dengan material finishing di dalam nozzle. Material finishing yang sudah ter-atomisasi kemudian di arahkan ke bidang spray. Air spray gun memiliki kran untuk mengatur tekanan dan volume udara tekan untuk menghasilkan atomisasi material yang sempurna dan juga kran yang mengatur volume material yang dikeluarkan. Kelemahan terbesar dari air spray gun adalah transfer efisiensi yang rendah berkisar antara 30-40%. Transfer efisiensi pada air spray gun sangat tergantung pada tekanan udara yang digunakan saat aplikasi, tekanan udara yang terlalu tinggi akan menghasilkan banyak dust spray yang tersebar ke udara sehingga menyebabkan transfer efisiensinya menjadi rendah.
2. Air Spray Gun jenis HVLP
Air spray gun jenis HVLP merupakan modifikasi dari air spray gun dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi material dalam aplikasi. Spray gun jenis HVLP didesign dengan khusus untuk menghasilkan atomisasi yang sempurna dengan setelan tekanan udara yang rendah. Tekanan udara yang mengalir pada spray gun HVLP dijaga pada tekanan sekitar 14,7 psi atau kurang. Kemudian untuk membantu proses atomisasi maka digunakan aliran udara tekan volume yang lebih banyak. Spray gun jenis ini dapat meningkatkan efisiensi penempelan material finishing pada permukaan sampai pada tingkat maksimal (transfer efisiensi sekitar 40-50%). Kelemahan dari alat ini adalah kecepatan pekerjaan yang relatif rendah dan tidak bisa digunakan pada material dengan kekentalan (viscosity) yang tinggi. Pada proses wood finishing alat ini hanya banyak digunakan untuk aplikasi stain dan glaze. Alat ini bisa juga digunakan untuk aplikasi sealer, top coat, base coat atau primer, tetapi terbatas pada kekentalan (viscosity) yang tidak terlalu tinggi. Alat ini juga tidak terlalu cocok untuk pekerjaan dengan volume besar karena kecepatan pekerjaan yang relatif rendah.
3. Air Spray Gun jenis LVLP
Air spray gun jenis LVLP merupakan pengembangan lebih lanjut dari spray gun jenis HVLP dan air spray gun. Alat ini bekerja dengan sistem atomisasi sama dengan air spray gun jenis HVLP tetapi bisa bekerja dengan tekanan udara yang rendah dan volume udara tekan yang rendah sama dengan kebutuhan udara untuk air spray gun. Spray gun jenis LVLP bisa bekerja dengan tekanan udara yang rendah seperti halnya HVLP tetapi dengan kebutuhan udara yang rendah seperti halnya air spray gun. Spray gun jenis LVLP ini bahkan bisa bekerja pada material dengan kekentalan (viscosity) yang lebih tinggi dibandingkan dengan spray gun jenis HVLP. Alat ini bisa digunakan untuk aplikasi sealer, top coat dan base coat selain untuk aplikasi stain. Spray gun jenis LVLP tidak bisa menghasilkan atomisasi sebaik pada air spray dan HVLP spray gun oleh karena itu alat ini tidak terlalu cocok untuk aplikasi top coat karena kualitas atomisasi yang kurang sempurna.
4. Airless Spray Gun
Spray gun jenis ini menggunakan metode atomisasi yang berbeda dengan air spray, atomisasi terjadi dengan cara menekan material finishing dengan tekanan tinggi kemuadian melewatkannya melalui satu lubang (orifice) yang sangat kecil. Dengan tingginya tekanan, material keluar dari orifice akan ter-atomisasi dan kemudian dapat di arahkan ke bidang spray. Tekanan yang diperlukan untuk spray gun jenis ini mencapai 1000 psi (68 atm). Spray gun jenis ini dapat menghasilkan efisiensi penempelan material (transfer efficiency) lebih tinggi dari pada air spray (sampai dengan 70%). Kelemahan airless spray gun adalah hanya dapat digunakan untuk aplikasi material finishing dengan kekentalan tinggi sehingga menghasilkan lapisan material finishing yang tebal dan tidak bisa sehalus air spray gun karena proses atomisasinya kurang sempurna. Pemakaian airless spray gun pada wood finishing banyak dilakukan untuk aplikasi base coat.
5. Air Mixed Spray Gun
Alat ini adalah modifikasi dari airless spray gun di mana proses atomisasi materialnya dibantu dengan mengalirkan udara tekan pada spray gun. Pada saat material finishing dialirkan melewati orifice maka ada aliran udara tekan yang dialirkan untuk dicampurkan dengan material yang teratomisasi keluar dari orifice. Dengan bantuan aliran udara tekan ini, maka akan di dapatkan hasil atomisasi material yang lebih baik daripada airless spray gun, meskipun belum bisa sempurna seperti halnya air spray. Air mixed spray gun ini lebih banyak dipakai di industri finishing mebel. Spray gun jenis ini selain untuk aplikasi sealer bisa juga untuk aplikasi top coat dengan hasil yang cukup baik.
Untuk melihat perbandingan berbagai jenis spray gun secara mudah kita dapat melihat pada tabel perbandingan kinerja spray gun.
Jenis Spray Gun | Kekentalan material dengan NK2 | Volume Udara Tekan (cfm) | Tekanan Udara (psi) | Hasil atomisasi | Efisiensi |
Air Spray | 18 detik | 12-15 | 43-58 | Sempurna | 30-40% |
HVLP | 14 detik | 46-62 | 10-15 | Sempurna | 40-50% |
LVLP | 14 detik | 10-12 | 14-28 | Baik | 40-50% |
Airless | 20 detik | 8-30 | 300-7500 | Cukup | 60-70% |
Air mixed | 20 detik | 8-30 | 300-3000 | Baik | 50-60% |